Memberikan pertanyaan secara spontan kepada anak turut membantu daya pikir tau daya ingatnya, misalnya ketika anak pulang dari sekolah atau tempat bermain, maka menanyakan “bermain apa saja” mendorong ia untuk mengingat apa yang telah ia lakukan dan akan berusaha menceritakan serta membangun sikap terbuka anak kepada orangtua.
Biarkan ia berpendapat dengan menentukan ide pokok gagasannya, misalnya ketika anda menceritakan sebuah dongeng, maka anda bisa menannyakan judulnya, kemudian pinta pendapat dari dongeng tersebut dengan membuat pendapat baik dari dongeng yang didengarnya. Tanyakan pesan baik dari dongeng tadi sebagai langkah dan pola asuh anak yang dapat mengasah otaknya.
Biarkan anak bersosialisai dengn temannya. Semua pengalaman dan emosional anak akan berusaha membangun jalinan antar sel – sel saraf pada otaknya. Karena anak butuh sosialisasi dengan temannya, lingkunganna dan bahkan semakin baik kecerdasan emosional anak, semakin baik pula penyampaian rangsang antar sel-sel saraf pada otakn anak.
Cukupi anak dari kebutuhan gizi dan nutrisi untuk khusus otak, terutama DHA, yang terbukti berperan penting dalam perkembangan otak anak pada “periode emas”. Berikan konsumsi susu yang baik untuk anak, misalnya susu pertumbuhan untuk usianya yang mengandung banyak manfaat dalam tahapan dan pola asuh anak agar cerdas dan kreatif, misalnya susu sebagai sumber protein untuk meningkatkan kemampuan berkonsentrasi, berpikirnya. Berikan ia susu dancow untuk masa perkembagan otak dan pertumbuhan badannya yang aktif kreatif dan inovatif.
Komentar
Posting Komentar